deneme bonusu veren siteler deneme bonusu veren siteler deneme bonusu veren siteler deneme bonusu veren siteler deneme bonusu veren siteler deneme bonusu veren siteler 1 deneme bonusu veren siteler 1 deneme bonusu veren siteler 1 deneme bonusu veren siteler 1 deneme bonusu veren siteler 1 deneme bonusu veren siteler 1 deneme bonusu veren siteler 1 deneme bonusu veren siteler 1 deneme bonusu veren siteler 1 deneme bonusu veren siteler 1 deneme bonusu veren siteler 1 deneme bonusu veren siteler 1 deneme bonusu veren siteler 1 deneme bonusu veren siteler 1 deneme bonusu veren siteler 1 deneme bonusu veren siteler 1 casino 1 casino 1 casino 1 casino 1 casino 1 casino 1 bahis 1 bahis 1 onwin 1 tipobet 1
21 Februari 2019 – CLS Library

21 Februari 2019

21 Februari 2019

21 Februari 2019
by Dzakira Nada 'Azizah

Sebenernya aku males nulis harian kayak gini… tapi karena kejadian hari ini kayaknya bakal jadi hal yang gak akan terlupakan. So, aku & Rini memutuskan untuk menuliskannya di diary/journal begini. Yaa… sebenernya aku berpikir kalau menulisnya gak baca ini gak bakal terlalu kerasa kali ya… tapi kami G5 yang ngerasain dan ngealamin sendiri itu rasanya campur aduk, sebagian besar yang kami rasain itu sedih, kecewa, menyesal, marah, tapi kami jadi bisa belajar dari kesalahan ataupun kegagalan kami ini. Karena “kegagalan adalah awal dari keberhasilan”.

Jadi ceritanya berawal pagi hari, aku udh gak terlalu inget detailnya karena udah agak lama ya…. So, i go to school like usual today. Ya… walaupun sebenernya kecewa ya… harusnya hari ini kami kelas 5 masih mengadakan magang, tapi karena suatu kejadian kami jadi ke sekolah seperti biasa.

Saat keluar dari mobil dan pamit, aku liat Akira, Wista, Fathi, Ramiro & aku lupa siapa (mungkin cuma itu sih) lagi ngumpul depan sekolah dan masih memakai tas. Then i see, mereka lagi ngobrol sama bu Vici tentang kejadian kemarin saat magang. Aku pun jadi ikut-ikutan, we chatting about a “chaos” that happen when magang. I will not tell it sampai kejadian itu terjadi. Terus habis ngobrol-ngobrol disitu, kami masuk ke kelas dan mengobrol tentang kemarin. Oh ya, sekedar info aja ya… jadi untuk magang itu G5 dibagi menjadi 2 kelompok. Kelompok satu pergi ke FTSL di ITB, dan kelompok 2 ke AMDK di Sersan Bajuri, setelah itu seharusnya kami bertukar, tapi yaaa tau kan? Gak perlu dijelasin lagi lah yaa. Kalau aku kelompok 1 ya…

Saat jam masuk sekolah. Kami membahas tentang kejadian kemarin, jadi… mungkin aku ceritain aja ya. Jadi, di kedua kelompok kami ini terjadi masalah. Sebenernya kejadian di kelompokku ini lebih karena kecerobohan kali ya, sedangkan kelompok 2 lebih karena rasa ingin tahu yang tinggi dan iseng. Pertama, aku jelasin kelompok aku dulu ya.

Jadi di FTSL itu, kami bereksperimen membuat filter atau saringan air. So, kami menyaring air kotor dari sungai Cikapundung berulang kali sampai bersih, jadi air yang sudah bersih itu disimpan di gelas ukur yang ditaruh dikursi, karena memang disuruhnya dikursi sih ya. Terus, Hafizh menyimpan 2 gelas ukur dikursi. Lalu Hafizh memasukkan air yang mau disaring itu, sedangkan Farrel memegangi satu gelas ukur yang sedang dimasukkan air bersihnya. Terus, kata kesaksian Farrel mah “Hafizhnya mau lewat, tapi dia malah lewat depan. Terus dia tuh mau duduk, gelas ukurnya gak sengaja ketendang (kan kursinya tinggi), yang satu masih dipegang jadi gak jatuh, tapi yang satu lagi gak dipegang dan licin, jadi jatuh dan pecah deh” begitu katanya seinget aku mah. Tapi entahlah, aku sendiri gak terlalu ngerti gimana bisa lewat depan soalnya kursinya kan rapat ke meja, jadi harusnya gak bisa lewat depan, palingan mah lewat belakang bisanya. Tapi untunglah gak ada yang luka.

Nah, sedangkan yang kelompok 2 di AMDK itu kejadiannya lebih parah lagi, karena ada kebakaran & berdarahnya. Jadi soal yang kebakaran itu begini.. Oh ya aku ngasih tau aja ya, i don’t really get it because i don’t know the shape or the stuff there, as you all know… aku kan gak pergi kesana karena dibatalin! Yah, pokoknya gini… Jadi mesin heaternya itu katanya mati, terus Hasbi & Akira minta izin buat ngetes udah panas atau belum, botol yang rejectnya dimasukin kesitu (ini disingkatin aja ya ceritanya, soalnya udah malem aku nulis ini), terus dibolehin sama karyawannya. Jadilah, mereka coba-coba masukin, tapi mereka masukin botol yang reject itu terus-terusan dan ternyata teman-teman yang lain malah jadi ke distrack dari pekerjaan mereka. Karena ke distracknya itu, botol-botol yang harusnya mereka masukin ke kardus malah nggak, dan jadilah macet di suatu mesin yang mungkin heaternya itu. Karena macet, mungkin mesinnya jadi korstlet dan keluar api. Jadilah kebakaran kecil di situ, dan itulah yang paling membuat kelompok 1 yang tidak lain berkomentar “YAH KALO GITU HARUSNYA JANGAN ATUH! KAN BERBAHAYA TAU GAK?! KURANG KERJAAN BANGET SIH MASUKIN BOTOL SEMBARANGAN KE MESIN, LAGIAN APA NYAMBUNGNYA MASUKIN BOTOL YANG REJECT ITU KEDALAM MESIN BUAT TAU UDAH PANAS ATAU BELUM?! KALAU UDAH TAU UDAH PANAS GAK USAH TERUS-TERUSAN KALI!!” begituuu.

Now, about Richie. Jadi, Boys di kelompok 2 itu pada naik-naik ke atas kardus karena dibolehin juga sama karyawannya. Terus Akira mulai lompat-lompat yaa walaupun pendek. Terus Richie malah jadi ngikutin, terus kan katanya mah kardusnya itu bertumpuk-tumpuk terus Richie tuh diatas dan lompat. Karena dia masih pakai nametag, pas lompatnya itu bagian besinya kena dadanya dan Richie jadi berdarah, ngalir-ngalir lagi darahnya, hiii…

Begitulah ceritanya, nah habis cerita itu ke bu Vici & bu Titis, kami senam dan lari-lari dulu di lapangan… habis ke atas lagi… bu Endang, pak Iqbal & pak Dudi datang ke kelas kami. Kami disuruh menceritakannya kronologis kejadian kemarin lagi. Tapi gak seperti sebelumnya saat dibicarakan bersama bu Vici & bu Titis, kali ini lebih hening. Hening banget malah, karena kami merasa lebih takut & kecewa. Tentu saja kami kecewa karena tak bisa magang, kecewa karena perbuatan yang bahkan bukan karena semua kelas 5, tapi kami juga kecewa karena itu pertama kali terjadi kejadian seperti itu sampai bahkan orang di FTSL dan AMDK tidak mau lagi didatangi murid CLS. diakhir sebelum tim manajemen itu pergi, pak Dudi menyampaikan “karena masalah ini, kalian jangan jadi down, justru kalian malah seharusnya belajar dari kesalahan ini. Jadikanlah ini sebagai pelajaran” dan bu Endang meminta kami menuliskan “15 Perilaku Baik & Buruk” dan harus dikumpulkan ke bu Endang.

Setelah tim manajemen pergi, kami masih belum selesai, kali ini bu Vici dan bu Titis yang berbicara dengan kami, tapi beda dengan sebelumnya. Kali ini dengan energi sedih dan muka menangis yang bahkan sampai membuat semua G5 menangis, bahkan Wista, Acu, Ramiro, Sasha yang sangaaat jarang menangis tak bisa berhenti menangis. Aku akan menulis kata-kata yang bu Vici katakan seingatku ya, “kemarin saat kami sudah senang, melihat video kalian bereksperimen, bekerja dengan giat, bersenang-senang, bu Vici dan bu Titis senang dan terus tersenyum lebar. Tapi baru saja kami mendapat kesenangan itu, pemilik AMDK menelpon kami sambil menceritakan kejadian itu. Saat itu, kami langsung heart broken, rasanya jatuh banget kebawah. Bahkan bu Titis sampai dimaki-maki. Hal itu terus terpikirkan semalaman. Apakah bu Vici dan bu Titis terlalu memanjakan kalian? Apakah kami kurang tegas? Apakah kami kurang mengajarkan kalian? (pertanyaannya banyak banget jadi cuma 3 itu aja ya) that’s not what we teach to you! tapi saat mendengar kalian menceritakannya tadi pagi, kami jadi lebih sedikit lega. Karena ternyata kalian tidak melupakan apa yang diajarkan kami ke kalian. Meminta izin dulu, itu udah bagus~” tapi aku tak terlalu bisa mendengar apa yang bu Vici dan bu Titis katakan lainnya, karena mereka berusaha menahan tangis, suaranya kecil, dan serak. Tapi itu juga karena aku & yang lain menangis. Mungkin kalian gak terlalu ngerti rasanya, atau “apaan sih! Cuma gitu doang nangis!” Tapi itu karena kalian tidak merasakan dan mengalaminya! Ya sudahlah… aku lanjutkan saja ceritanya. I know that

1 comment

  • Nada
    / Reply

    blm selesai pak… yg ini salah…

Leave a comment